Bersyukur,Lalu Mengeluh..
Menulis blog ini diiringi lagunya Mikha Tambayong, Seindah Pagi
Setelah sekian lama sibuk ga menentu, aku sempatkan waktuku untuk bercerita kembali disini. Kemarin bongkar-bongkar lemari buku, karena mau pindah kosan kamis ini. Nemu lagi diary zaman putih abu-abu. Asyik juga ngebaca kembali cerita-cerita lama, kisah-kisah dulu, komitmen yang diambil, harapan-harapan yang ada dan orang-orang terbaik yang pernah ada. Aku bisa merefleksikan kembali hidupku, ketika itu usiaku 18 tahun, hingga saat ini hampir menjajaki usia 23 tahun. Efek baca diary teddy bear itu, jadi semangat menulis di blog ini..
Banyak hal yang kualami selama Juli-Agustus ini. pasang surutnya semangat dalam mengerjakan skripsiku. Kalau mengingat perjalanan skripsi selama Juli lalu, aku pengen teriak WOWWWW!!! untuk Tuhan dan untuk diriku. Luar biasa progress skripsiku selama bulan Juli lalu. Alat ukur yang dengan semangat aku rangkai satu persatu sampai fix, pengambilan data try out yang selesai dalam sehari, selanjutnya langsung skoring 100 subjek dalam semalam, input data 100 subjek @70 aitem dalam beberapa jam, langsung analisis aitem, selanjutnya memilih aitem, dan memperbaiki alat ukur yang fix.. ambil data dalam seminggu, skoring data, input data, dan analisis,,benar-benar WOWWW untuk semangatku di bulan itu. Sungguh terasa perjuanganku dan bimbingan dari kkq. aku sangat bersyukur walaupun hampir tiap hari aku muntah-muntah karena masuk angin, setiap malam kurang tidur, kamar berantakan, nangkring depan laptop hampir 20 jam sehari, tapi syukurnya hubungan pribadi dengan Tuhan tetap baik, dan aku yakin itulah yang menjadi kekuatanku..
Tapi kekecewaan yang kurasakan memasuki Agustus ini. Aku benar-benar ga bisa menjadi wisudawan di September mendatang. Karena ada kendala dalam pengerjaan dan penyelesaian skripsi ini. Aku terluka, aku kecewa, kenapa aku ga sempat lagi daftar wisuda itu? yang ada, aku tidak menggubris skripsiku sama sekali hampir 2 Minggu ini. Yang ada, kemungkinan aku harus bayar uang kuliah lagi semester ini. Aku berleha-leha, aku merasa berdosa kepada Tuhan dan kepada keluarga, dan semua orang. Aku tidak mampu memenuhi harapan mereka dalam waktu dekat ini. Aku bosan karena setiap saat orang-orang bertanya apakah aku sudah wisuda atau belum, kapan sidang, dll..
Tapi Tuhan memang tidak pernah membiarkan aku jatuh terlalu dalam. Aku ditegur oleh khotbah Pak Untung Suseno, dalam partonggoan jemaat gereja kami. Manusia bersorak-sorai pada hari ini karena berkat Tuhan, tetapi bersungut-sungut pada hari esok karena kekurangan yang ada.. Apakah kita hanya mau menerima yang baik saja dari Tuhan, sementara yang lainnya tidak?
Aku ditegur untuk tidak bersungut-sungut dalam hal ini. Dibandingkan dengan orang lain yang mungkin sudah hampir DO, mungkin masalahku bukanlah apa-apa. Memang manusia seringkali seperti itu, bersyukur lalu mengeluh kembali..
Ketika aku mendengar seorang kakak di kosan juga bercerita masalah dalam hidupnya yang bertubi-tubi, aku semakin sadar aku tidak pantas untuk mengeluh, karena itu juga membuatku lupa mengucap syukur..
mendengarkan dia bercerita membuatku sadar, aku masih sangat beruntung. Banyak orang yang mendengarkanku senantiasa, masalahnya hanya ada pada diriku yang langsung berhenti dan tidak berjuang. Bahkan target-target lainnya pun ga tercapai karena wisuda ga bisa bulan 9. Betapa bodohnya aku.
Menyesali diri tidak ada gunanya.. Lebih baik aku berusaha mengerjakannya kembali, tinggal poles sedikit-sedikit pun masi bisa-bisanya aku malas..ampunilah aku Tuhanku, dan tolong aku senantiasa..;-)
Dan aku tersadar bahwa rencana Tuhan selalu lebih indah dari apa yang sanggup aku bayangkan.. Syukurlah aku ga wisuda bulan 9 ini, begitu banyak biaya hidup kami akhir-akhir ini, jadi orangtuaku lebih bisa persiapan untuk jadwal wisuda selanjutnya. Yang perlu diperjuangkan untuk saat ini adalah, bagaimana caranya agar segera sidang..
ayolah Er, kalau ga dikerjakan kapan selesainya?
pokoknya kalau bisa Kamis pindah kosan, setelah itu fokus skripsi!
GANBATTE!!