-
Love Letter To My Godly Man *3
Hallo my dear one.. Maafkan aku tidak mengirimimu surat untuk sekian lama..Bukan karena aku ga kangen sama kamu, tapi kesibukanku akhir-akhir ini cukup menyita waktu dan perhatianku. Ga perlu khawatir, yakinlah aku tetap menyisipkan sosokmu yang belum bernama dalam doa-doaku.. How’s life dear? Aku berharap kamu sedang semangat-semangatnya mempersiapkan masa depan kita. Bekerja dengan giat, sembari membangun karakter melalui pengalaman manis maupun pahit dalam pekerjaan kamu. Aku percaya kamu bukan pria materialistis yang money oriented, dan aku yakin aku akan sangat bersyukur karena kamu adalah pria dengan prinsip Christ Centre, yang terus berjuang mengerjakan visi pribadimu..Wah,apakah aku berlebihan menilaimu? Aku mau sedikit bercerita mengenai pria di suratku yang kedua,yang aku…
-
Love Letter to My Godly Man *2
Surat kedua yang kelamaan di draft… “Praying for you” Dear abang, Malam ini, tepatnya pukul 20:27 29 Juli aku menuliskan surat keduaku. Masih ingat isi surat pertamaku kan?:) Apa kabar kamu disana? aku harap baik aja.. Kabarku baik, aku makin gemuk seiring dengan tingginya selera makanku selama aku bekerja di sekolah ini. Kamu tau gak, makanan disini tuh enak banget, jadi jangan salahin aku kalau aku makannya banyak dan gagal diet melulu hihihi..:p Iya, iya, aku akan berusaha sedikit diet supaya gemuknya ga kebangetan. Aku tau kamu akan terima aku apa adanya, namun aku tetap ingin kelihatan cantik dan menarik untukmu..*kurangapalagicoba Akhir-akhir ini aku belajar make up, lagi rajin baca-baca tutorial…
-
Love Letter to My Godly Man *1
Syalom bang.. Gimana memulainya ya?deg degan sendiri,serius 😀 Terinspirasi dari buku “When God Writes My Loves Story” yang ditulis oleh Eric Ludy dan Leslie Ludy, aku ingin menuliskan surat cinta untukmu, masa depanku. Daripada aku sibuk gegalauan memikirkan teman hidup lebih baik aku mempersiapkan diri dengan baik sembari menunggu kamu datang di depanku. Sebenarnya ini salah satu proktat untuk Juni kemarin, tapi aku ga bisa kasi pikiran dan waktu menuliskannya. Aku terlalu sibuk dan sibuk, bahkan ga punya waktu mengerjakan proktat lainnya. Aku harus benar-benar melatih diri untuk disiplin dan mengatur waktuku dengan baik. Jujur aja, sampai sekarang aku ga punya gambaran siapa kamu, asalnya dari mana, marga apa (kalau…