Believer

  • Believer,  Empowering Women

    Wanita Harus Memiliki Standar Calon Suami

      Sesungguhnya aku menunda membuat konten ini karena topiknya super sensitif. Aku yakin banyak yang pro dan kontra, tapi namanya juga prinsip dan pendapat jadi berbedapun nggak apa-apa ya kann~~ Apakah wajar seorang wanita memiliki standar? WAJAR BANGET, MALAH HARUS! Semua wanita HARUS berani punya standar, nggak boleh sembarangan menikah. Keputusan terlalu berani menimbulkan penderitaan yang nggak seharusnya ditanggung. Wong hati-hati aja masih banyak pergolakan batin yang terjadi, apalagi sembarangan kan? Masalahnya wanita yang berani menyuarakan bahwa dia punya standar dan kriteria terhadap calon suami, rentan mendapat cemoohan. Apalagi kalau secara fisik dianggap kurang cantik, karir biasa saja, dan usia sudah “tidak lagi muda”. Siapkan penutup telinga kalau tidak mau…

  • Believer,  Empowering Women

    How God Gave Me My Dream Job As A Counselor!

    Sejak lulus sidang tesis, pertanyaan yang sangat familiar di telingaku adalah: selesai dari sini mau kemana? Apa rencana berikutnya? Pertanyaan yang wajar banget nggak sih? Tapi jujur kalau ditanya begitu aku selalu bingung mau jawab apa, karena aku ko nggak minat kemana-mana ya hahaha.. Awalnya berpikir mungkin aku lelah banget setelah melalui berbulan-bulan yang cukup sulit selama tesis, jadi masih overwhelm dengan itu semua. Sempat kepikiran mau pulang kampung dululah sebulan, refreshing dari semua kepenatan 2019 ini, ntar mulai perjalanan baru di 2020 aja.. Lalu sadar itu nggak mungkin, ongkos pulang mahal banget, ortu juga baru aja dari Jakarta untuk hadir di wisudaan, jadi harus segera kerja untuk kelangsungan hidup…

  • Believer

    Konseling Pranikah 4 – Komunikasi dan Menghadapi Konflik dalam Pernikahan

    Dalam buku “The Mirages of Marriage” dituliskan bahwa komunikasi merupakan salah satu komponen pernikahan yang paling penting. Berikut satu kutipan yang menarik mengenai komunikasi yang diutarakan dalam buku tersebut: People in our culture believe that the most important communications are spokens or written. This view is erroneous, because everything which a person does in relation to another is some kind of message. The is no NOT communicating, even silence is communication. Thus one of the greatest difficulties in communication between individuals is recognizing what the other person really means. Memang segala sesuatu yang dilakukan pasangan satu sama lain adalah bentuk komunikasi yang menyampaikan pesan tertentu. Namun sering sekali terjadi konflik…

  • Believer

    Konseling Pranikah 3 – Apa Kepentingan Sistem Dalam Pernikahan?

             Hubungan yang khusus di antara dua pribadi dengan cepat membentuk sistem, baik dalam komunikasi maupun dalam kehidupan mereka berdua secara utuh. Di dalam sistem tersebut, setiap orang dengan keunikan kepribadian masing-masing memainkan peran yang disukai dan yang ia pakai dalam dimensi-dimensi hidupnya. Pergaulan dan pengenalan yang singkat dengan pasangan biasanya tidak menyingkapkan keseluruhan sistem. Mungkin ia belum mengenal peran yang dipakai oleh pasangan pada saat ia tidur, makan, menonton TV, mengisi waktu luang, bergaul, studi, atau bagaimana ia tidur, dan berkomunikasi dengan orang tuanya, sehingga pergaulan yang singkat meskipun diisi dengan keterbukaan belum memberikan pengenalan yang seutuhnya. Bahkan pergaulan yang sudah lama pun tidak menjamin individu mengenal kehidupan pasangan dengan…

  • Believer

    Living with the Uncertainties of God’s Providence – Eksposisi Pengkhotbah 11:1-6

    Pengkhotbah merupakan kitab yang  berisi pedoman-pedoman hikmat dan nasihat dalam menjalani kehidupan keseharian para jemaat. Hikmat ini sebenarnya milik Allah sendiri, tetapi Dia memberikannya kepada manusia, laki-laki dan perempuan (Pengk 2:26). Agar kita tidak menganggap hal ini sebagai suatu hal yang sukar dimengerti, kita diberi contoh-contoh mengenai apa yang dimaksudkan dengan hikmat praktis itu (Pengk 8:2-6; 10:1-11:6). Sebenarnya, peringatan si Pengkhotbah yang terakhir ialah bahwa kehidupan itu bukan untuk diketahui, tetapi untuk dijalani (Pengk 12:12-14).   Konteks Pengkhotbah 11 dengan bijaksana mengatakan bahwa manusia tidak mengetahui apa yang terjadi pada masa depan, sehingga manusia harus membuat persiapan dengan membuat rencana-rencana dan keputusan yang sesuai dengan ketetapan Allah. [1] Pada bagian…