Uncategorized
-
Konseling Pranikah 2 – Cinta Dalam Pernikahan Kristen
Manusia yang diciptakan sebagai peta dan gambar Allah adalah makhluk sosial dan seksual yang mempunyai kebutuhan untuk mendekat dan mengikatkan diri dengan lawan jenis. Remaja dan pemuda biasanya membangun hubungan berpacaran dengan alasan saling mencintai, namun sering sekali memiliki interpretasi yang keliru mengenai cinta. Cinta diartikan sebagai nafsu, cinta romantis, dan cinta erotis. Padahal cinta sangat berbeda dengan nafsu, karena nafsu identik dengan dorongan dan ketertarikan seksual, cenderung membutakan, berpatokan pada gambaran ideal pasangan, dan cenderung jatuh cinta pada ide romantis bukan pada keberadaan manusia yang sesungguhnya. Natur cinta yang sangat kompleks telah membuahkan berbagai macam teori dengan keunikannya sendiri, antara lain teori “triangular model of love” dari Robert Stenberg…
-
Konseling Pranikah 1 – Tujuan Allah dalam Pernikahan Kristen
Pacaran bagi orang Kristen adalah masa perkenalan antara dua pribadi secara khusus dengan tujuan pernikahan. Disebut secara “khusus’, oleh karena pacaran bukan hanya sekedar masa perkenalan. Ada unsur-unsur tertentu yang seharusnya tidak ada dalam masa perkenalan pada umumnya yang harus ada dalam masa pacaran. Dua pribadi yang berlawanan jenis itu mengambil sikap untuk mengkhususkan kebutuhan hubungan antara mereka berdua. Meningkatkan hubungan mereka dalam pengalaman-pengalaman interaksi yang semakin lama semakin semakin pribadi sifatnya untuk mencapai tujuan bersama yaitu pernikahan. Tujuan Allah dalam Pernikahan Kristen Pernikahan Kristen memiliki keunikan yang disaksikan melalui Alkitab, bahwa Allah memiliki maksud dan kehendak di balik penciptaan dan pelembagaan pernikahan dan kelurga. Allah berinisiatif bahwa melalui pernikahan…
-
Do You Know How to Fight a Good fight?
Les dan Leslie Parrot mengatakan bahwa kemampuan untuk mengetahui bagaimana cara bertengkar dan mengatasi konflik yang baik merupakan hal yang penting dalam mempertahankan pernikahan bagi pasangan suami istri yang berbahagia. Parrot mengatakan: Knowing how to fight fair is critical to your survival as a happy couple. Love itself is not enough to sustrain a relationship in the jungle of modern life. Being in love is, in fact, a very poor indicator of which couples will stay married. Far more important to the survival of a marriage, research show, is how well couples handle disagreements. Many couple don’t know how to handle conflict.[1] Jika diperhatikan lebih mendalam, memang ada…
-
COMMUNICATION IN MARRIAGE: WHAT THE OTHER REALLY MEANS?
Dalam buku The Mirages of Marriage dituliskan bahwa komunikasi merupakan salah satu komponen pernikahan yang paling penting. Berikut satu kutipan yang menarik mengenai komunikasi yang diutarakan dalam buku tersebut: People in our culture believe that the most important communications are spokens or written. This view is erroneous, because everything which a person does in relation to another is some kind of message. The is no NOT communicating, even silence is communication. Thus one of the greatest difficulties in communication between individuals is recognizing what the other person really means. Saya setuju dengan pernyataan di atas, memang segala sesuatu yang dilakukan pasangan satu sama lain adalah bentuk komunikasi yang menyampaikan pesan…
-
HUBUNGAN SUAMI ISTRI DALAM SURAT KOLOSE: KOLOSE 3:18-19
LATAR BELAKANG DAN KONTEKS Dalam Kolose 3:12-17 Paulus telah menguraikan mengenai beberapa cara hidup yang seharusnya dimiliki komunitas Kristen sebagai sebuah identitas “manusia baru”, sisi kemanusiaan yang Tuhan telah ciptakan dan berdasar kepada Kristus. Esensi utama dari kemanusiaan yang baru ini adalah mutuality yaitu kebersamaan dan adanya timbal balik satu sama lain. Dalam diri yang baru, tidak ada lagi “kafir atau Yahudi, bersunat atau tidak bersunar, orang yang biadab, diperbudak atau bebas”. Orang Kristen harus melihat diri mereka sebagai satu kesatuan tubuh Kristus, dimana sikap dan kasih satu sama lain harus diberlakukan. [1] Pada bagian Kolose 3:18-4:1 Paulus berbicara mengenai hal yang lebih praktis. Martin Luther menyebut bagian ini sebagai…
-
Kehidupan Setelah Lahir Baru
Sejak semula Allah menciptakan manusia dengan sebuah tujuan yang besar, lalu kejatuhan manusia ke dalam dosa telah merusak hubungan Allah dengan manusia. Namun Allah tidak tinggal diam, tujuan dan rencana Allah harus terus berjalan. Allah berinisiatif untuk membebaskan manusia dari jerat dosa melalui karya keselamatan oleh Yesus Kristus. Usaha manusia tidak dapat mendamaikan kita dengan Allah, karena kita tidak sanggup untuk mengetahui apa yang Tuhan inginkan, penebusan harus datangnya dari Tuhan. Setelah manusia dilepas dan ditebus tidak ada lagi yang berhak atas seseorang yang ditebus oleh Allah, sekalipun kita manusia jatuh ke dalam dosa setelah diselamatkan, keselamatan itu tidak akan hilang lagi. Apakah keselamatan tergantung kepada orang yang diselamatkan? Tentu…
-
The Danger of The Sin
Dosa bukanlah sebuah substansi (benda/barang), tetapi sebuah kerusakan (defect), kehilangan sesuatu yang esensial (deprivation), ketiadaan kebaikan (an absence of good), kelemahan (weakness). Ketidakseimbangan (imbalance), sama seperti kebutaan adalah kehilangan penglihatan. Dosa bukanlah hanya ketiadaan tapi kehilangan sesuatu yang esensial bagi kehidupan/ keberadaan (privation, lacking something essential to life). Kurang tampan, kurang cantik, memiliki harta sedikit, dll itu tidak dosa, tetapi tidak mensyukuri apa yang Tuhan sediakan dan percayakan adalah dosa. Setiap manusia dalam hidupnya mungkin mengalami penderitaan. Ada dua penderitaan yaitu penderitaan karena dosa dan penderitaan karena kebenaran. Kedua penderitaan tersebut merupakan pilihan bagi manusia, apabila manusia mengikuti iblis dengan segala tipu dayanya, maka ia akan mengalami penderitaan karena dosa,…
-
Pentingnya Pemahaman Imago Dei dalam Proses Menjadi Diri Sendiri yang Autentik
Sejak kecil saya sering sekali penasaran dengan isi pikiran dan perasaan orang lain yang sejujurnya, karena dalam interaksi sosial yang saya rasakan, sering sekali kita tidak tidak tampil apa adanya. Selalu berusaha tampil lebih baik, menutupi kekurangan diri, bersifat manipulatif dalam berteman, dan hidup dalam imajinasi karena kehidupan nyata tidak sesuai harapan. Sampai-sampai saya sering berkhayal kalau kacamata minus yang saya gunakan setiap hari memiliki kemampuan untuk menerawang jauh ke dalam pikiran dan perasaan orang lain, supaya lebih nyata dan jujur. Kita memang hidup di zaman dengan tuntutan hidup yang semakin tinggi yang tidak jarang kita ciptakan sendiri. Era digital tanpa sadar mengajarkan kita untuk bersifat manipulatif, menampilkan diri sebaik-baiknya,…
-
Rangkuman Buku Pastoral Konseling oleh Yakub Susabda, Ph.D. (Jilid 2)
Judul Buku : Pastoral Konseling: Pendekatan Konseling Pastoral Berdasarkan Integrasi Teologi dan Psikologi Jumlah Halaman : 246 halaman Penerbit : BPK Gunung Mulia Cetakan : I BAB I KEUNIKAN SKOP PELAYANAN PASTORAL KONSELING, BAGIAN PERTAMA: MASALAH-MASALAH UMUM Dimensi spiritual sebagai inti dasar pelayanan pastoral konseling membuat pelayanan ini dapat menjangkau masalah-masalah hidup manusia dengan sangat luas. Pelayanan ini dapat menyentuh inti kebutuhan hidup manusia yang terdalam, yaitu berdamai dengan Allah dengan perantaraan Yesus Kristus sebagai juruselamat manusia (Roma 5:1). Pendekatan pastoral konseling memandang bahwa tidak ada kasih, sukacita, damai, pengharapan dan sebagainya yang sejati di luar konteks dimensi spiritual manusia. Karena semua permasalahan hidup manusia tidak terlepas…
-
Rangkuman Buku Pastoral Konseling oleh Yakub Susabda, Ph.D. (Jilid I)
Judul Buku : Pastoral Konseling: Pendekatan Konseling Pastoral Berdasarkan Integrasi Teologi dan Psikologi Jumlah Halaman : 331 halaman Penerbit : BPK Gunung Mulia Cetakan : I BAB I APA ITU KONSELING PASTORAL Dengan perkembangan ilmu psikologi dan psikiatri yang begitu pesat, pelayanan konseling yang tadinya dikenal sebagai salah satu pelayanan yang dilakukan oleh hamba Tuhan, sekarang terbuka untuk umum. Istilah yang digunakan tetaplah pastoral konseling, yang memiliki defenisi percakapan terapeutik antara konselor (atau pastor/pendeta) dengan konsele/kliennya, di mana konselor mencoba membimbing konselenya ke dalam suatu suasana percakapan konseling yang ideal (conducive atmosphere) sehingga klien dapat memiliki kesadaran diri dan pengertian akan kejadian dan situasi yang sedang dihadapinya. Pelayanan…