Tips Mengatasi Penat Ala Anak Kost Setelah Setahun Di Kost Aja
Seumur hidup nggak pernah ngebayangin bakal stay di kost aja selama setahun, tapi pandemi membuatnya menjadi nyata. Setahun ini keluar kost cuma buat beli bahan makanan ke pasar yang persis di depan kost, ke Alfamidi sebentar, dan ke warteg kalau malas memasak
Walau keluar kost cuma sebentar, tetap dengan perlengkapan masker, hand sanitizer, semprotan disinfektan, dan buru-buru cuci tangan dimana-mana. Intinya ada rasa gelisah kalau keluar, jadinya makin malas dan memilih diam di kamar aja haha
Jadi alasanku jarang keluar juga bukan karena takut doang sih, tapi lebih kepada mager ribet lol Di kost ajalah jauh lebih aman, tapi jelas ada resikonya juga
Sebagai ekstrovert walau nggak akut, aku jenuhhhhh dan penat banget cuma nongkrongin kamar kost. Gerak dikit udah kasur, maju selangkah meja kerja, mundur dikit udah kamar mandi. Muter aja disitu 24/7, sungguh kepikir aja nggak pernah bakal jalanin hidup kaya gini
Rasanya pengen teriak: “kembalikan kebebasankuuuu!! Aku tuh nggak bisa diginiin!!”
Pada akhirnya harus kreatif demi melepas kepenatan dan kejenuhan ini, ada aja ide supaya nggak sumuk banget di kamar. Saking jenuhnya, minggu pertama aku nekat potong rambut sendiri demi suasana baru lol Lama-lama semakin terbiasa dan berusaha beradaptasi yey!!
Satu sisi aku senang loh WFH, waktu jadi lebih panjang karena nggak harus pergi keluar rumah dan menghabiskan waktu di perjalanan. Awal pandemi bekerja di kost kayanya kerja lebih banyak karena pada umumnya energi lebih besar daripada harus ke kantor, kerjaan juga jadi lebih banyak juga sih. Ada kalanya sampai tegang leher karena konseling terlalu banyak orang dalam sehari 🤣 Kadang juga gabut sih sampai harus nanya-nanya kabar ke klien di kantor sekiranya mereka sungkan hubungin aku 😄
Memang tidak bisa dipungkiri mood naik turun banget, untuk bangkit dari kasur aja kadang sesulit itu ga sih? Tapi perlu diingat bahwa WFH itu bukan libur atau cuti ya, tapi WORK from home 😌 Soalnya aku banyak baca curhatan di tiktok, katanya rekan kerja diminta update kerjaan malah jawab “sorry, kita kan lagi WFH” 🤧
Ini yang aku sadari makanya tetap berusaha produktif bekerja dan tidak membebani rekan kerja yang lain. Bagaimana caranya aku bisa tetap beraktivitas normal padahal ancaman kejenuhan sangat besar? Di tulisan ini aku bakal bagiin ya tips dan trik yang aku lakukan selama setahun ini ya
Memiliki Kesadaran Diri yang Baik
Aku sering mengingatkan diriku bahwa keadaan ini tidak biasa dan bukan hal yang mudah untuk dijalani. Aku akan berusaha menyesuaikan tetapi jangan sampai terlalu keras pada diri sendiri. Berusaha mengenali dan menerima setiap perasaan dan pikiran yang muncul (be mindful). Ketika merasa sedih aku berikan kesempatan diriku menangis, merasa marah aku coba pahami kenapa aku marah. Kalau banyak pikiran dan rasanya sumpek, aku usahakan journaling supaya pikiran demi pikiran terurai, merasa jelas harus apa nih selanjutnya. Berusaha banyak berkomunikasi dengan Tuhan supaya aku tidak semakin kehilangan diri
Aku juga berusaha mengenali pola stress, misal hal apa saja yang berpotensi memicu stress, situasi seperti apa yang membuatku sulit berpikir jernih, siapa orang yang paling sering membuatku merasa tertekan, dll. Kenapa ini perlu? Dengan mengenali hal ini, kamu bisa lebih mawas diri dan punya persiapan untuk menghadapi keadaan berikutnya. Tidak hanya menjadi korban keadaan tanpa menyadari apa yang sedang dihadapi. Biasanya solusi juga lebih mudah karena kamu sudah lebih siap!
Percayalah walaupun aku seorang konselor, hal ini tidak serta merta mudah untuk dilakukan. Aku butuh kesengajaan dan keputusan untuk lagi dan lagi kembali peka mendengarkan diri sendiri. Biasanya setelah menangis, journaling, berdoa, aku merasa jauh lebih lega dan bisa beraktivitas dengan baik. Kalau masih nyesek juga, biasanya aku hubungin sahabat, mentor atau dosen konselor yang biasa aku curhatin 🙂 Konselor juga butuh konselor loh!
Membuat Daily Routine yang Teratur versi Karantina
Begitu mulai karantina, aku mencoba menyesuaikan daily routine sesuai dengan kebutuhan. Mencoba mengatur waktu sedemikian rupa supaya tidak terjebak dalam kebingungan dan kesibukan yang arahnya tidak jelas. Aku sudah pernah menuliskan mengenai manajemen waktu yang aku lakukan di postingan sebelumnya
Baca juga How I Deal With Procrastination (2): Time Management
Dengan membuat daily routine ini, aku bisa membuat batasan (boundaries) untuk masing-masing peranan hidup. Kecenderungan WFH membuat banyak karyawan terjebak dalam rutinitas kerja dengan waktu yang tidak terbatas. Aku benar-benar berusaha menghindari itu semua
Selama setahun ini, aku berusaha bekerja sesuai jam kerja di 09.00-18.00, lain hal ada event khusus di kantor ya nggak masalah sampai malam. Bersyukurnya kantorku cukup positif dan menganjurkan karyawan bekerja sesuai dengan jam kerja saja, atasanku juga baik banget dan bisa memahami pilihanku untuk “tenggo”. Kalau kalian pengen tau gimana caraku tetap produktif selama WFH, aku sudah pernah posting di instagram
Kepoin postingan instagramku Tips Productive WFH
Apakah selalu berhasil? Tentu tidak dong, ada masa aku sulit tidur lalu bangun kesiangan dan buyar semua daily routinenya. Dalam keadaan ini, aku berusaha tidak marah pada diri dan memaklumi karena wajar ko namanya juga berusaha kan. Memarahi diri hanya akan memperburuk suasana hati dan merusak mood seharian
Self Care/ Merawat Diri
Self care adalah perawatan diri yang mencakup fisik dan mental. Masing-masing orang memiliki pilihan self care yang berbeda tergantung kalian sukanya gimana. Self care ini juga perlu dilakukan secara rutin, nggak bisa cuma sekali doang lalu udah
Beberapa aktivitas self care yang aku lakukan selama masa karantina:
- Rutin merawat tubuh, seperti mandi tiap pagi dan dandan, menggunakan skincare, bodycare, haircare, dan olahraga dan diet (belum konsisten)
- Menjaga kerapian kamar kos, sekali dua minggu posisi kamar kost diubah supaya suasana berbeda. Dulu berbulan-bulan posisi kamar ya begitu-begitu aja, wong cuma buat tidur. Aku aslinya berantakan dan jorok, selama pandemi lumayan bertobat lol
- Melakukan hobi seperti membaca, mendengar musik sambil karaoke nyanyi sendiri, menonton maupun hal lain yang sifatnya hiburan dan menyenangkan
- Journaling dan meditasi, ini beneran ampuh menolongku memahami apa yang sedang kuhadapi baik secara pikiran dan emosi. Sadar diri aja nggak selalu bisa masuk ke perasaan dan pikiran sendiri kan? Jadi aku bantu dengan media journaling, kadang rekam suara atau bicara sendiri dengan Tuhan. Sembari journaling dan meditasi aku suka mendengar musik yang menenangkan, aku sampai buat playlistnya loh di youtube 🙂 Aku udah pakai musik seperti ini sejak tesis 2019, sangat membantu di aku
Coba dengerin deh Playlist Relaxing Music
Tetap Terhubung dengan Orang Lain dan Dunia Luar
Zoom meeting atau sekedar ngobrol di medsos all the time, biar tetap terkoneksi dengan manusia haha Tapi kan butuh juga dong ngobrol langsung tanpa media, lama-lama aku memutuskan tidak memasak, demi bisa ngobrol langsung dengan bu Win warteg langganan yang ramah dan baik banget lol Teman kosanku soalnya rata-rata WFO, jadi interaksi di kosan juga semakin terbatas
Selama pandemi ini aku jadi jauh lebih aktif di media sosial. Kembali terhubung dengan teman lama, menulis konten yang mengundang interaksi dengan banyak orang. Senang deh, walau adakalanya aku juga bolong-bolong tapi sangat lumayan dibandingkan tahun lalu. Pekerjaanku juga sebagai konselor juga memberiku kesempatan bicara dengan klien-klien sehingga kebutuhan sosialku masih sangat terpenuhi
Apakah aku pernah kesepian? Tentuuu sajaaaa, di saat-saat seperti itu aku telpon keluarga, atau adikku mengunjungi sesekali dan menginap di kosan. Atau aku juga pernah ke kosannya sekali dan menginap disana. Tapi bener-bener waspada dengan semua alat tempur dan bawaan segambreng
Rajin Ikut Workshop dan Belajar Banyak Hal Baru
Aku senang banget belajar dan suka ikut banyak seminar haha Dari yang penat banget bisa jadi senang karena belajar hal baru di seminar atau workshop
Tahun lalu aku belajar sedikit mengenai coaching, minimal berkenalan dengan dunia coaching dan orang-orang yang ada di area ini. Senang banget, merasa tertarik juga walaupun tahun ini belum bisa belajar secara formal untuk skill coaching. Selama ini aku hanya belajar konseling kan, ternyata coaching ini juga bisa melengkapiku supaya lebih maksimal melayani klien ke depannya
Aku juga belajar optimasi instagram walau followersku belum sebanyak itu tapi tampilan instagramku jauh lebih menarik sekarang. Aku senang banget, karena target buat timeline instagram lebih rapi sudah tercapai. Belum puas sih, minimal jauh lebih menarik deh instagramnya 🙂
Tahun ini juga blogku berhasil terdaftar di google ads, yey!!!! Susah loh, aku bingung banget ngotak ngatik dan jujur kalau ditanya stepsnya udah lupa karena beneran googling pelan-pelan sambil ikutin step by step
Podcastku juga sudah monetize tapi tetep malas update lol
Sedang belajar memaksimalkan affiliasi di semua media sosial 🙂
Semua ini hasil belajar dan tidak serta merta jadi tahu kan? Mungkin kedengarannya aneh, penat ko belajar sih? Namanya belajar hal yang disukai ya happy bund..
Staycation/Liburan di Dalam Kota
Setelah setahun di kost aja, aku memberi reward pada diri dengan pergi staycation selama dua hari di salah satu hotel di Kemang. Aku cari hotel promo yang nggak terlalu mahal tapi masih bisa menikmati suasana dan kesendirian. Minimal ada suasana yang berbeda deh, karena jujur uda ga kuat lagi rasanya waktu itu haha Jujur senang banget karena hotelnya ada rooftop pool dengan sunset yang cakep banget, aku si anak senja tentu saja merasa bahagia dan mengabadikan sunsetnya
Minggu lalu juga aku menginap ke rumah teman di Bekasi (kuanggap staycation lol), lumayan menjauh dari gang kosan selama empat hari. Rasanya senang banget liat jalanan, norak banget sih sebenarnya karena jarang liat jalanan kota Jakarta. Di hari Sabtu kami memberanikan diri ke mall Summarecon dan aku kaget karena rameeee banget kaya pasar, seketika merasa kecele karena orang-orang mulai bodo amat ternyata ;’)
Staycation ini bisa jadi solusi, tapi kamu perlu perhatikan apakah hotel tempat kamu menginap aman dan mengikuti protokol kesehatan ya. Bawa perlengkapan yang kamu butuhkan selama berada di hotel dan pastikan selama perjalanan menuju hotel kamu menggunakan transporasi yang aman
Dengan melakukan aktivitas di atas, sangat menolongku survive sampai saat ini. Aku masih sehat, bekerja dengan baik, dan yakin mengalami pertumbuhan selama setahun ini. Semua memang terasa sulit untuk dijalani, ada kalanya aku meratapi keadaan tetapi puji Tuhan perlahan-lahan motivasiku kembali bangkit. Berusaha tidak berlama-lama mengasihani diri dengan terus marah dengan keadaan ini. Its hard but I can!
Apa yang aku lakukan belum tentu cocok di kamu ya. Aku yakin kamu juga punya cara untuk merasa lebih baik, semoga tips dari aku bisa melengkapi apa yang sudah kamu lakukan selama ini! Pengen tau juga dong bagaimana cara kamu menghadapi kepenatan di masa pandemi ini? Manatau aku bisa coba dan merasakan manfaatnya 😉
Semoga kita semua senantiasa menjaga diri, sehat, dan bisa beraktivitas seperti biasa ya. Tetap semangat walau hidup tidak mudah dan semua terasa tidak baik-baik saja. Kepenatan tidak akan hilang sendiri tanpa kita berusaha untuk menerima dan mengatasinya. Be active, solve the problem!
Tuhan Memberkati <3
13 Comments
Pingback:
Novy Yas
Tips ini gak cuma buat anak kost doangan. Tp juga cocok buat ibu rumah tangga kayak aku yang gak bisa kemana-mana dan itu itu aja yg di urus haha
Erika H Sinaga
Benerrrr juga ya mba, rutinitas hariannya berulang terus yaaa..
Dibutuhkan kreatifitas dan kemauan cari aktivitas yang rada beda kali ya mba biar nggak mumet..
Zakia
Waah asyik banget punya bos yang paham soal kerja tenggo. Aku dulu pernah ngerasain kerja harus lembur tapi nggak ngapa-ngapain karena emang jobdesnya udah selesai. Waktu izin pulang duluan disindir. Rasanya tuh aku buang-buang waktu di kantor karena emang udah selesai kerjaannya. *jadi curhat hahaha*
Aku yang di rumah aja pernah ngerasain jenuh. Nggak kebayang deh kalau di kos yang ruangnya terbatas. Tapi tipsnya bermanfaat banget kak. Apalagi ikut coaching atau kelas online gitu. Jadi tambah teman dan ilmu baru.
Erika H Sinaga
Iyaaa syukur banget kantor dan atasanku asyik banget, terlalu baik malah..
Nggak kebayang ya harus terjebak di kantor padahal nggak ngapa2in, hanya karena ada nyinyiran kalau pulang cepat. Pas WFO aku juga tenggo, kebawa juga sampai WFH..
Bener mbak, gerak dikit uda mentok tembok.. Syukurnya aku uda akan pindah ke apartemen Agustus ini mba, agak lebih luas walau dikit lol
Semangat ikut kelassss onlineee yeyy!!
nurulhasana
Baca ini jadi flashback waktu zaman ngekost. Dulu pas belum ada covid aja diem mulu di kost-an rasanya pengen ngamuk mulu sangking betenya, gak kebayang jadi kamu. Semangat yaaa ^^
Erika H Sinaga
WAkakaka sampai pengen ngamuk ya mbaaa… Iya bener euy, sebagai ekstrovert aku mati gaya haha
Makasi mbakkk..
Tika Insani
Bener banget nih Mba, sejak stay di kostan aku juga jadi rajin ikut workshop online nih Mba. Menambah ilmu-ilmu yang aku tertarik untuk ikutin. Dan ternyata asik juga. Selama ini ga kepikiran untuk workshop online tapi karena stay di rumah jadi akhirnya banyak waktu luang dan seru kalo diisi dengan workshop online gitu
Erika H Sinaga
Betul mbaakkkk…macem2 workshoppp dari yang gretongan sampai berbayar tapi murmer.. Seru, nggak perlu perjalanan, bisa ikut sampai workshop luar negeriii..wow sebuah kemewahannn yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya uhuhu
amirria
wah semangat ya anak kost.. semoga selalu dilimpahkan kebahagiaan selalu yaa.. jaga kesehatan :))
Erika H Sinaga
Makasi ka Amirriaaa… Semoga tetap bisa menikmati hari2 di kosan 🙂
Kamu juga semoga sehat2 dan bahagia ya.. Semangat menulis <3
Muna Hidayat
Turut prihatin, Kak.
Gak bisa bayangin terjebak dalam kamar selama setahun ya.
Tips pertama dan kedua kayaknya yang bisa menentukan hari ya, Kak.
Be here now, trus menata rencana. Daripada pikiran berandai-andai kan ya.
Tapi asli susah loh being present. Hiks.
Erika H Sinaga
Hai kak Munaaa, makasi udah komennn..
Iya euy, nggak nyangka bisa bertahan walau babak belur haha
bener banget, selalu mengingatkan diri untuk be mindful, focus on the here and now, be present.
Ini aku ulang2 terus juga kak ke klien2 aku, karena kurang lebih situasi mereka juga mirip kan. Terjebak di rumah, walau ga cuma kamar doang kaya aku hahaha..
Susah banget be present, tapi sebenarnya kalau kita uda paham konsepnya, udah coba lakukan, minimal pelan-pelan semakin sadar dan terbiasa kak.. 🙂