Psychology & Counseling
-
Menghadapi Tekanan Menikah Saat Mengejar Impian
Membangun karir dan menjalin hubungan adalah dua aspek penting dalam hidup. Bagaimana jika kamu dihadapkan dengan tekanan menikah saat memilih fokus mengejar karir impianmu? Sebagai konselor yang sudah berkarier selama lebih dari 4 tahun di bootcamp penghasil talenta digital siap kerja, saya seringkali bertemu dengan klien pria usia 20-30an yang mengalami dilema ini. Mereka sedang mengikuti proses bootcamp dengan durasi belajar 3-6 bulan, berjuang belajar dari pagi sampai malam demi bisa mengubah arah karir dan mengejar peluang baru. Namun di sisi lain, pertanyaan “kapan menikah?” selalu hadir, berakibat munculnya perasaan tertekan dan kebingungan. Tekanan menikah bukan hanya datang dari pasangan, tapi juga dari keluarga, teman, dan lingkungan sosial. Hal ini…
-
8 Alasan Penting Jangan Buru-Buru Mengabaikan Pria yang Terlihat Membosankan
Dalam dunia percintaan, tak jarang perempuan lebih tertarik pada pria dengan karakter ‘bad boy’ yang penuh dengan karisma dan tantangan. Namun, dalam kenyataannya, pria yang terlihat membosankan justru bisa menjadi pasangan yang jauh lebih baik dan stabil. Mari kita bahas mengapa pria yang tenang, stabil, dan minim drama patut diperhatikan dan dipertimbangkan untuk hubungan jangka panjang. 1. Bisa Diandalkan Pria yang konsisten dan tidak mudah berubah-ubah adalah faktor penting dalam hubungan. Dia bisa diandalkan sehingga memberikan rasa aman dan kestabilan yang sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan bersama. Dia tidak hanya hadir saat senang, tetapi juga di masa sulit, memberikan kamu dukungan tanpa henti. 2. Peduli dan Empati…
-
Tantangan dan Strategi Membangun Persahabatan di Usia 30an
Halo dear perempuan single di usia 30an! Pembahasan tentang perempuan single di usia 30an memang nggak ada habisnya, ya. Kali ini, aku bakal gali lebih dalam terkait tantangan dan strategi dalam membangun persahabatan di usia 30an. Tantangan Psikologis dalam Persahabatan pada Perempuan Single Usia 30an Kesepian dan Isolasi Sosial: Fase menjadi single di usia 30an dapat menimbulkan rasa kesepian dan perasaan terisolasi. Teori psikologi sosial menyoroti bahwa manusia memiliki kebutuhan akan keterhubungan sosial yang kuat. Saat teman-teman dekat memasuki fase baru dalam hidup, seperti menikah, kamu mungkin merasa kehilangan sebagian dari sumber dukungan sosial yang biasanya kamu andalkan. Perubahan Prioritas dan Kehidupan: Perubahan dalam kehidupan teman-teman dekat dapat mempengaruhi…
-
Mengapa Perempuan Harus Bangga Berkarya? Instagram Live Hari Kartini oleh Maudy Ayunda dan Menlu bu Retno Marsudi
Kemarin liat postingan instagram Maudy Ayunda, info hari ini bakal live di instragram bareng bu Menlu Retno Marsudi. Aku selalu semangat dengerin Maudy live karena bisa dipastikan isinya daging semua. Ada aja suntikan semangat baru yang aku dapat, pemikiran yang semakin tajam terutama dalam hal pemberdayaan perempuan. Apalagi di hari Kartini, pasti dong topiknya sangat tajam dan fokus membahas mengenai perempuan. Diskusinya bareng menlu pula, wow komplit sudah! Bersyukur banget Maudy sebagai artis dengan followers yang besar mau menyuarakan dan berjuang demi pendidikan terutama perempuan, jarang banget kan artis mempergunakan platformnya untuk hal-hal yang membangun mental bangsa. Jadi aku sangat mengapresiasi semangat Maudy, wajarlah dia masuk sebagai Forbes 30 under…
-
Tips Mengatasi Penat Ala Anak Kost Setelah Setahun Di Kost Aja
Seumur hidup nggak pernah ngebayangin bakal stay di kost aja selama setahun, tapi pandemi membuatnya menjadi nyata. Setahun ini keluar kost cuma buat beli bahan makanan ke pasar yang persis di depan kost, ke Alfamidi sebentar, dan ke warteg kalau malas memasak Walau keluar kost cuma sebentar, tetap dengan perlengkapan masker, hand sanitizer, semprotan disinfektan, dan buru-buru cuci tangan dimana-mana. Intinya ada rasa gelisah kalau keluar, jadinya makin malas dan memilih diam di kamar aja haha Jadi alasanku jarang keluar juga bukan karena takut doang sih, tapi lebih kepada mager ribet lol Di kost ajalah jauh lebih aman, tapi jelas ada resikonya juga Sebagai ekstrovert walau nggak akut, aku jenuhhhhh…
-
Hidup Dalam Bayang-Bayang Harapan Orang Tua
Tulisan ini bisa kamu dengarkan via podcast Mindful Talks di Spotify atau Apple Podcast Halo kamu yang hidup dalam bayang-bayang harapan orang tua, masih kuat? Lambaikan tangan ke kamera kalau udah mau nyerah :’) Mungkin kamu sedang bergumul karena ingin membanggakan orang tua, merasa kesulitan untuk membuktikan kepada mereka bahwa pilihanmu benar Jangan merasa sendiri ya! Banyakkk banget populasi orang yang sering merasa sedih bahkan stress karena merasa tidak memenuhi ekspektasi orang tua. Tentu saja ini tidak hanya terjadi sekarang, tapi sudah bertahun-tahun bahkan sejak kecil. Aku ketemu banyak klien yang putus asa karena di usia dua puluhan ko merasa belum mencapai apa-apa. Berulang kali mengalami kegagalan besar, bahkan peluang yang…
-
MY 2021 YEARLY THEME: “CREATE MORE!”
Halohaaa.. Semoga belum terlambat mengucapkan “Selamat Tahun Baru 2021”! Semoga tahun ini jauhhh lebih menyenangkan untuk diisi dengan hari-hari yang bermakna.. Aminnn Bagaimana momen tahun baruan kalian di masa new normal ini? Seru nggak? Beruntung banget yang bisa kumpul keluarga dan merayakan pergantian tahun bareng, bisa ibadah dan doa bersama Aku sih ketiduran di momen pergantian tahun karena di kosan doang, sendirian, di luar juga nggak ada suara apa-apa Boro-boro kembang api, suara orang aja nggak ada. Sepi banget pokoknya, tepat 15 menit sebelum ganti tahun aku udah bablas Aku memang memutuskan batal pulang kampung karena situasi makin nggak aman kan. Setelah galau berhari-hari beli tiket, lalu galau berhari-hari…
-
Gaya Hidup Super Sibuk yang Melelahkan
Disclaimer: membaca tulisan ini bisa membuatmu kelelahan 🙂 Sejauh memori yang bisa aku ingat dari kecil, aku adalah orang sibuk dan sangat suka sibuk. Bukan karena rajin, tapi merasa bersalah aja kalau harus mager dan santai. Walau tanpa disadari sering juga rebahan sampai lupa waktu, tapi percayalah aku sangat benci mendapati diri tidak produktif. Nggak heran sih, multitasking menuju nggak bisa fokus adalah nama tengahku yang lain, selain cerewet tentu saja 😀 Sini duduk bareng biar aku ceritakan apa yang kulakukan dengan semua kesibukan sejak dini: dari SD sudah sibuk pulang sekolah jaga kios mamak sambil belajar atau bikin PR, dengerin lagu Westlife, kalau sudah sore memasak untuk keluarga. Weekend…
-
Menikmati Relasi yang Bermakna
Mba Awl komen di postingan aku Ko Dia Bisa Sekuat Itu Sih? , bilang: Aku salut dengan mbak dan teman mbak yang mau bercerita dan mendengarkan dengan seksama, mengingat rasanya susah bertemu dengan teman² di luar sana yg tulus:’)) Komen ini benar-benar udah menjadi pemikiranku sejak bertahun-tahun yang lalu. Sadar banget sih relasi yang baik itu ngga ternilai harganya. Keluarga yang menyayangi kita dengan beragam cara, teman yang mengerti dengan tulus, semuanya itu ngga bisa dibeli dengan uang. Mau bayar semahal apapun nggak bakal bisa bikin orang lain tulus mengasihi kamu yang punya berbagai keunikan dan keanehan haha Susah banget cari teman yang tulus zaman sekarang ini, bukan berarti ngga ada…
-
Ko Dia Bisa Sekuat Itu Sih?
Dua minggu lalu aku ngobrol dengan salah satu teman yang kukenal setahun belakangan. Kami lumayan sering ngobrol hal-hal yang personal dan cukup mendalam. Jadi isi pembicaraan tidak hanya seputar film apa yang disukai, makanan enak, hobi, tapi juga masalah pribadi dan sudut pandang yang sering kali berbeda dalam berbagai konteks kehidupan #seriusamat. Selama ini lumayan sering cerita keluarga sih, tapi ada satu bagian yang selama ini aku rada sungkan menanyakan secara detail ke dia. Tapi malam itu aku memberanikan diri bertanya dan ternyata dia juga mau cerita dengan terbuka. Sorry aku nggak bisa cerita detailnya disini karena cukup pribadi dan bukan konsumsi publik ya. Responsku saat itu? Nangis! Aku bener-bener…