Believer,  Personal Stories,  Single Woman 101

Love Letter To My Godly Man *3

Hallo my dear one..
Maafkan aku tidak mengirimimu surat untuk sekian lama..Bukan karena aku ga kangen sama kamu, tapi kesibukanku akhir-akhir ini cukup menyita waktu dan perhatianku. Ga perlu khawatir, yakinlah aku tetap menyisipkan sosokmu yang belum bernama dalam doa-doaku..
How’s life dear?
Aku berharap kamu sedang semangat-semangatnya mempersiapkan masa depan kita. Bekerja dengan giat, sembari membangun karakter melalui pengalaman manis maupun pahit dalam pekerjaan kamu.
Aku percaya kamu bukan pria materialistis yang money oriented, dan aku yakin aku akan sangat bersyukur karena kamu adalah pria dengan prinsip Christ Centre, yang terus berjuang mengerjakan visi pribadimu..Wah,apakah aku berlebihan menilaimu?
Aku mau sedikit bercerita mengenai pria di suratku yang kedua,yang aku pikir itu kamu. Aku salah, dia bukan kamu. Dan aku sangat bersyukur tak lama setelah surat kedua tersebut kutuliskan, Tuhan memberikanku konfirmasi. Maafkan aku ya, mungkin itu juga cara Tuhan menajamkan kepekaanku akan kamu yang sebenarnya. Tenang, aku tetap berani jamin aku ga berlebihan ko. Aku hanya berdoa, tidak bermain dengan perasaan dengannya.
Aku menuliskan surat ini sembari mendengarkan alunan piano Yiruma,Kiss The Rain, yang menambah melownya suasana hati.Aku ga pernah bosan mendengarkannya, kapan saja aku pasti mau disuguhi musik ini..Nanti kita dengar sama-sama ya, bahkan aku akan sangat senang kalau kamu mau belajar nadanya dan memetiknya dengan gitarmu..
Iya sabar sabar, sekarang aku uda mau cerita tentang keadaanku ko..Maklum,dengan kesanguinisanku, terlalu banyak hal yang selalu ingin kuceritakan, suatu saat kamu akan paham dengan bawelanku, dan mungkin harus banyak mengelus dada menahan sabar hahahaha..
Aku baik aja, walau sedikit lelah dengan rutinitas Senin-Minggu. Mungkin kalau kamu ada disini sekarang, aku harus menadahkan telingaku mendengar omelanmu mengenai aktivitasku yang sangat padat dan tak jarang keteteran. Iya aku mengaku kurang baik memanajemen waktuku, bahkan kurang berhikmat dalam menerima setiap tanggung jawab.Terlalu banyak hal yang harus kukerjakan,dan tak jarang aku ga punya waktu cukup mengerjakannya. Aku sendiri bingung hal apa yang harus kuprioritaskan. Tapi aku janji akan perbaiki, sembari kembali menata hidupku lebih baik lagi.
Puji Tuhan sejauh ini aku masih berjuang untuk tetap menjaga hubungan pribadiku dengan Tuhan, tetap berdoa, baca firman dan mengisi diri. Karena aku tau, aku mampu menjalani semua ketika aku begantung penuh padaNya. Walau kadang aku jatuh, tapi Roh Kudus selalu menolongku kembali bangkit. Apa ini juga berkat doa kamu ya? 😀
Saat ini, ada pria yang mendekatiku, dengan perkenalan yang unik sebenarnya. Dia mengajakku untuk berdoa, bergumul bersama. Melihat kebaikan hati dan ketulusannya, aku merasa ga ada salahnya menguji dengan doa. Apapun jawabannya aku serahkan ke Tuhan..
Kembali aku berjanji, bahwa aku tidak akan bermain-main dengan perasaanku, aku akan menjaganya dengan baik.
Semoga aku tetap mendengar Roh Kudus berbicara. Dan biarlah nuraniku mengajariku apa yang benar, yang sesuai kehendak Allah..Amin
Sampai disini dulu ya, aku akan segera menuliskan suratku untukmu. Semoga sifat malasku ga merajai..
Tuhan memberkati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *