Very late Post
Wah, uda lama banget ya blog ini ditinggalin penghuninya, keliatannya sudah berdebu, bahkan ada sarang laba-laba di sudut sana *apasih
Okey, jumpa lagi dengan aku yang pengacara ( pengangguran banyak acara). well, beberapa bulan ini aku sibuk banget walaupun aku sendiri ga tau apa aja tuh yang aku sibukin sampai-sampai ga sempat update blog 😀
Kali ini aku sempetin deh, kasian ini blog ga dimanfaatin sesuai fungsinya dia (re: tempat curcol) kwkw
Kali ini aku mau cerita sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan di bulan Agustus kemarin..
Aku mengikuti Kamp Nasional Mahasiswa 2013, kamp ini sendiri adalah sebuah kamp yang diadakan oleh Yayasan Perkantas untuk mempersiapkan para alumni baru dan pra alumni untuk semakin meyakini panggilan Tuhan dalam hidup mereka.
Proses persiapannya sih uda dari awal tahun, lama banget ya?ngapain aja sih?
Proses persiapannya sih dimulai dari pembagian angket dan sharing oleh panitia lokal Medan. aku sendiri awalnya ga pede buat ikutan daftar.. siapa aku berani-beranian daftar acara Perkantas Nasional begitu. Walau aku akui sejak zaman siswa aku uda pengen banget ikutan kamp regional dan nasional. Tapi seorang teman bernama Doly ga capek-capek hubungin aku dan memotivasi buat ikutan daftar. Ngapain ga pede juga sih, toh kalau ga pantes ikut juga ga bakalan lolos seleksi kan?
Akhirnya ikutan daftar dan puji Tuhan boleh ikutan..
Kita “ditugasin” buat baca buku Misi Umat Allah dan buat resume yang harus dikirim ke panitia, beberapa kali juga kita pertemuan lokal se kota Medan untuk bahas bahan Eksposisi dari kitab Keluaran. Dari setiap persiapan sih aku udah menyadari kalau kamp ini ga main-main, persiapannya aja sampai begini banget kan?
Dana yang dibutuhin cukup besar kala itu, tapi aku ga khawatir. Ada banyak abang dan kk di pelayanan dan di gereja yang memahami arti pentingnya mengisi diri, dana sebesar itu tercukupi dengan sharing alumni (hahaha).
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, kita berangkat dari Kuala Namu International Airport (KNIA), itu loh bandara baru Sumatera Utara yang ternyata emang bagus. Jujur aja nih ya, aku baru pertama kali naik pesawat lo hahahaha.. Syukur pesawatnya Garuda yang mewah dan terpercaya. Gapapa deh jujur aja, tapi ga mau keliatan norak, pura-pura uda biasa aja. Padahal dalam hati cuma Tuhan dan aku yang tau, kalau aku agak deg-degan juga..hiihihi..Oiya, ini juga pertama kalinya keluar pulau Sumatera loh.. _-_
Setiba di Soetta kita dijemput oleh panitia, langsung naik bus ke Ancol, tepatnya Putri Duyung Cottage. Wahhh..lokasinya bagus bangetttt pake bangett..Bakalan seminggu berada di tempat semewah ini miihiihi…
Kita langsung ibadah pembuka karena agak lama sampainya..Oh God, seorang Erika jadi peserta kamp sebesar ini? How great is Our God..Dia memang ga pernah biarin aku terus menerus menjadi seseorang yang apa adanya a.k.a seadanya. Terus menerus diperlengkapi deh ceritanya sama Tuhan..padahal 3 hari sebelum ini aku baru selesai retreat pemuda dari gereja juga..wah,pesta rohaniiii..
Sempat kenalan dengan beberapa teman baru, dari berbagai kota di seluruh Indonesia..wah, itu orang Papua, orang Jawa, dari Kupang, dari Tondano, dan banyak lagi dari berbagai daerah.
Kita masuk cottage setelahnya, aku kebagian cottage Duyung 108..Ternyata kita ada ber10 di cottage itu. Cottagenya gede dan ngerasa jadi orang kaya gitu. secara, kapan aku mampu bayar cottage semewah ini selama seminggu?
Kebersamaan dengan teman secottage sungguh terasa, sharing dan doa bersama, saling mengenal lebih dalam. Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan. Bahkan aku berani membuka diriku kepada kk pemimpin kamar, membagi sepenuhnya siapa diriku bahkan hal yang belum sanggup aku ceritakan ke siapapun, aku ceritakan ke dia. Jangan bayangkan dia masih belia seperti kita. Dia ibu beranak 3, bahkan anaknya hampir seusiaku.
Pembicara utamanya adalah bapak Hwa Young dari Malaysia, luar biasa eksposisi yang dibawakan Pak Young dalam beberapa hari disana. Pak Young bukan seorang pembicara yang menggebu-gebu,
beliau menyampaikan secara lembut tapi sangat dalam maknanya. Sayang banget rasanya ngelewatin satu kalimat aja tanpa memahami apa yang disampaikan oleh Beliau. Selain pak Hwa Young, ada banyak pembicara lain yang tidak kalah hebatnya. Bang Alex yang pembawaannya lucu,santai,tapi khotbahnya sangat dalam, pak Jonathan Parapak rektor UPH yang dalam masa tuanya masih terus setia melayani Tuhan, Bapak Ahok wagub DKI Jakarta, para ahli di setiap bidang pekerjaan yang militan dalam pekerjaannya (mereka memimpin kapita selekta berdasarkan profesi masing2), dan banyak lagi yang lainnya. Mereka adalah orang-orang besar di bidangnya, bidang Hukum, sosial, perbankan, NGO,dll namun tetap mampu setia untuk mengerjakan apa yang Tuhan perintahkan dalam hidup mereka. Selama seminggu aku benar-benar diisi oleh banyak hal, diperlengkapi untuk semakin meyakini panggilan Tuhan dalam hidupku. Karena setiap orang diciptakan Allah untuk sebuah tujuan. Dan aku benar-benar semakin memahami dan mengimani, bahwa Tuhan memanggilku untuk sebuah tujuan besar, yang harus kugenapi sepanjang hidupku. Tuhan ga akan ngebiarin anak-anakNya menjadi orang biasa-biasa yang ga mau berkontribusi bagi bangsanya.
Rasanya aku ga bisa ceritain semua secara detail disini ngapain aja selama seminggu. Yang pasti disini ada malam budaya, dimana semua daerah menampilkan budaya khas daerah masing-masing. Aku sungguh terpesona dengan indahnya keberagaman budaya di Indonesia. Melihat langsung budaya tersebut dan berkenalan dengan orang-orangnya.. Di meja makan, tersedia snack dari seluruh daerah di Nusantara, kita boleh cobain apa aja disana. Lagi-lagi terpesona, betapa kayanya bangsa kita Indonesia 🙂
Di salah satu sesi jam doa dan penyembahan yang dibawakan ka Flafiana Tagung, aku tiba pada kesadaran yang sungguh nyata, bahwa Allah sungguh mengasihi Indonesia. Apa buktinya? Dia mengutus anak-anakNya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, untuk diperlengkapi,dan kembali ke daerah masing-masing untuk mengerjakan yang terbaik, untuk membawa jiwa kepada Tuhan. Pada saat berdoa, aku sangat tersentuh ketika menyadari aku sedang berdoa bagi bangsa ini, bukan seorang diri sebagaimana di jam doa pribadiku, namun bersama 900an anak Tuhan peserta KNM, panitia, visitor, pembicara,dan kami semua berasal dari seluruh Indonesia. Tuhan kumpulkan disini untuk berdoa bagi bang, bergumul untuk kondisi morat-marit bangsa ini. Ada sukacita yang luar biasa saat itu, saat menyadari Tuhan mengutus anakNya di setiap daerah di Indonesia ini, dan aku berkenalan langsung, bahkan berdoa bersama-sama dengan mereka.
Beberapa hal yang sangat amat berkesan bagiku dari kamp ini adalah:
1. Pesertanya dari seluruh Indonesia, beragam suku dan budaya. Bahkan terlintas dalam pikiran, hampir tidak percaya orang-orang ini adalah sebangsaku. Ga ada mirip-miripnya deh. hahaha..Kalau aku observasi nih, yang paling ganteng dan cantik itu ya dari Manado (hahaha). Tapi aku juga suka dengan wajah Kupang yang khas, cantik dan ganteng banget sesuai dengan roman wajahnya sendiri. Berkenalan dengan mereka sungguh membawa warna yang berbeda bagiku, pengalaman baru banget.. Biasanya juga bergaulnya dengan orang Batak aja 😀
2. Ada pagelaran budaya bahkan bisa nyobain makanan khas Nusantara. Ini unik-unik banget. Paling suka liat tarian Papua yang semarak, lucu-lucu. Dari Medan sendiri nyanyi bawain lagu Sigulempong, wah sambutannya meriah banget.
3. Dari semua eksposisi, sharing pengalaman dunia pekerjaan, kesaksian integritas dalam setiap tanggungjawab, sesi kelompok kecil, sharing kamar, aku mendapati satu hal. Orang-orang yang berbagi ini, tidak membagikan pengalaman orang lain, kesaksian orang lain, namun pengalamannya sendiri bersama Tuhan, kesaksian hidupnya sendiri bagaimana mereka bertahan berintegritas dalam Tuhan. Aku sangat kagum dan dilimpahi sukacita melihat para pembicara yang sangat terasa kuasa dari kata-kata yang disampaikan, Karena mereka semua berbagi hidup mereka, bukan omongan belaka, pengalaman pribadi bersama Tuhan. Aku sangat rindu suatu saat nanti aku bisa seperti mereka, berbagi kepada adik-adik tantangan dalam dunia pekerjaan, berbagi firman, dan aku sendiri sudah terlebih dahulu mampu bertahan dalam setiap tantangannya.
4. Ada banyak teman baru dan beberapa jadi sahabat doa, yang sampai sekarang masi keep contact, sharing via facebook dan saling mendoakan. Senang deh bisa berbagi dengan mereka.
5. Jangan bayangin kalau disana kita kerjaannya cuma eksposisi,kelompok kecil, sharing,dan hal rohani lainnya. Kita juga punya kesempatan loh jalan-jalan keliling ancol, foto-foto, ketawa-ketawa ngakak di cottage, nge’gosip’in cowok-cowok yang ditaksir, dan lainnya hahaha *ups
6. Satu hal yang ga tergantikan, kesan bersaat teduh di pantai, melihat matahari terbit sambil memuji menyembah Allah. Wah, pengalaman bersama Tuhan yang sangat berkesan bagiku. Kapan lagi aku punya kesempatan seperti ini?;D
7. Pada saat ibadah pengutusan, kita diarahkan untuk mengambil keputusan bagian apa yang kita yakini menjadi bidang yang akan kita kerjakan. Aku makin mantap untuk terus bergelut di dunia sosial. Semoga semakin Tuhan arahkan untuk persiapkan diri.
8. Banyak lagi, tapi aku uda lupa sebagian karena kelamaan updatenya wkkw
Itu aja ya yang aku bagikan. Mungkin klo ada waktu aku bakal share isi eksposisi atau pemahaman dan pengajaran, bahkan semangat yg aku dapatkan selama disana..
Maaf ya foto-fotonya nanti aku update lagi, si modem lagi ga bisa diajak bekerjasama dengan baik nih 🙂
God Bless Us 🙂
2 Comments
Erika H Sinaga
hai Debby…senang berkenalan denganmu,walau di KNM kita ga sempat kenalan ya..:)
selamat melayani juga..
gimana kabar Kupang?
Arviera Debyana
hai,aku deby peserta KNM dri kupang 🙂
moment KNM bgitu luar biasa, Allah mau kita utk peduli dgn bangsa kita.. Selamat melayani n ttp setia dlm mnjalankna misi Allah 🙂