Jangan Menyerah
Aku merasa perlu posting disini setelah dua tahun berlalu, mungkin ada yang sedang mengalami hal yang sama. Semoga dikuatkan dan diteguhkan..
Aku tiba pada titik terendahku, titik dimana aku rendah diri, tidak
mempercayai / tidak yakin dengan kemampuanku, pesimis, jauh dari Tuhan,
dan mengalihkan stress ke hal-hal tidak berguna yang hanya membuang
waktu dan semakin merusak pemikiranku sendiri.
Aku kembali jatuh kepada kehidupan yang tidak berkualitas, kamar
berantakan, malas mengerjakan semuanya, menghindari kegiatan-kegiatan
yang melelahkan, dan lebih menyukai kesendirian yang tidak bermanfaat.
hm.beberapa hari ini, bahkan beberapa bulan ini aku berusaha terus mengerjakan skripsiku, tapi apa?
aku ga mampu berfikir, aku ga bisa fokus, dan tidak ada yang bertambah pada skripsiku..
aku seharian ini di kamar, tidur, online fb,twitter, download2
film,dll.. dan semuanya itu tidak memberikan dampak apapun kepadaku,
selain mata sakit dan mood yang semakin buruk..sampai malam tiba aku
masih di kamar dan tidak menyentuh skripsiku sedikitpun. Aku tidak pergi
ke wisudaan teman gereja karena aku ingin sekali punya waktu untuk
skripsi ini di tengah begitu sibuknya aku dengan pelayananku. namun apa?
kepalaku pusing kelamaan depan laptop tanpa hasil, mata lelah dan badan
lemas..
aku tidak mandi bahkan tidak cuci muka dari pagi, masih untung aku berniat masak nasi, beli lauk dan makan..
malamnya sekitar jam 7, aku semakin galau. Tapi aku memutuskan melawan
kedaginganku, dan ada dorongan yang sangat kuat untuk datang ibadah
pemuda malam itu. dan keyakinan bahwa akan ada hal yang kudapatkan
disana, yang dapat membangkitkan semangatku yang rasanya telah hilang
tanpa bekas.
aku mandi, dan di kamar mandi, tanpa seorang pun tahu, aku menangis
sejadi-jadinya. aku merasa begitu kerdil, ga berdaya, aku menyerah, aku
ga punya harapan, aku lelah, aku kehilangan kepercayaan diri bahkan
kepercayaan kepada orang lain,aku begitu down..
aku menikmati setiap tangisanku, bagaimana aku mengadu padaNya
di tengah perasaan tidak layak ini..
sampai kapan Tuhan? Berapa lama lagi? aku menangis di kamar mandi,
karena hal itu kurang memungkinkan kulakukan di kamar kosanku yang
dindingnya terbuat dari triplek.
aku berangkat ke gereja dengan Maya, dan tentu saja dia tidak tau aku
barusan menangis sepuas hatiku.. sharing dengan ka Astri yang bertanya
kabar studyku, aku menceritakan bebanku dan kk itu menguatkanku untuk
tetap semangat menjalani setiap proses itu. sebelumnya ka Jessika dan
bang Jimmy pun sms aku untuk terus menyemangatiku..
Ketika ibadah mulai, mulutku menganga, Sungguh aku tidak ingat bahwa thema malam ini “JANGAN MENYERAH”
Luar biasa sekali Engkau Tuhan, bahkan Engkau tidak menunggu besok untuk menjawab doaku.
Nats-Nats yang sudah biasa aku baca bahkan sudah aku hapal menjadi nats renungan pada malam ini.
Filipi 4:12-13 “12Aku
tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala
hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia
bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam
hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. 13Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
Darimana sajakah aku? bahkan nats yang begitu menguatkan itupun aku lupakan di tengah kondisi ini.
dari Khotbah yang dibawakan bang Yan, aku semakin dikuatkan dan
diteguhkan, bahwa selalu ada harapan, ketika berbeban berat bahkan
merasa tidak ada jawaban pun Tuhan akan bekerja menjawab doa-doa kita,
dan menolong kita untuk bangkit.
Aku begitu minder dengan kondisiku, aku kecewa dengan diriku, tapi aku salah melangkah.
Aku bahkan melupakan prinsip yang selama ini aku pegang, bahwa aku harus
berfokus kepada Allah dalam kondisi apapun, bukan fokus kepada masalah
yang sedang kuhadapi..
karena ketika aku fokus kepada Allah, Allah akan turut bekerja dalam
setiap perkaraku, dan aku akan bisa melihatNya, tetapi ketika aku
berfokus kepada masalahku, aku akan terus melihat kepada masalah
tersebut dan mengandalkan diri untuk menyelesaikannya, tanpa mengingat
besarnya kuasa Tuhan untuk menolongku menyelesaikannya.
Aku sangat berharap segera sidang, dan aku tau aku harus berjuang untuk
itu. Semoga ka Ridhoi semakin diberkati Tuhan dalam membimbingku.
Aku terkesan dengan yang disampaikan ka Jessica, jangan sampai skripsi
ini menghambatku untuk segera mengerjakan panggilan hidupku, visiku. Ini
tantangan yang harus segera kulalui…
ayo bersemangat Er..Tuhan tidak pernah tinggal diam.
ga usah sok ngambek deh ama Tuhan, da tau kan akibatnya menjauh dariNya?
u’re nothing without Him..:)