• Mental Health,  Psychology & Counseling

    CYBERBULLYING: AGGRESSIVE COMMUNICATION IN THE DIGITAL AGE

    Pada era digital seperti saat ini, kita dapat menyaksikan di berbagai media sosial dimana seseorang diserang oleh berbagai pihak karena alasan tertentu, misal perilaku yang dilakukan tertangkap oleh media, ucapan, dan juga postingan pribadi di media sosial. Perilaku menyerang seseorang melalui media sosial disebut sebagai cyberbullying. Anthony J. Roberto memberikan defenisi cyberbullying, yaitu the deliberate and repeated use of communication technology by an individual or group to threaten or harm others. Peter Smith juga memberikan defenisi cyberbullying yaitu  an aggressive, intentional act carried out by a group or individual, using electronic form of contact, repeatedly and over time againts a victim who cannot easily defend him or herself.  Dari dua defenisi…

  • Believer,  Personal Stories,  Single Woman 101

    Letter To My Godly Man *5

    Jakarta, 28 Desember 2015 Syalom Abang, Tak terasa sudah empat bulan lamanya aku tiba di kota ini, memulai kehidupan yang baru dan suasana yang baru. Artinya sudah empat bulan pula lamanya kita tinggal di satu daerah yang sama, dengan jarak yang tak lagi berarti dan menyulitkan kita berdua. Aku sangat bersyukur dengan semua rencana Tuhan yang Dia atur sedemikian rupa untuk kita jalani dengan baik. Berada di satu kota yang sama denganmu, membuatku dapat mengenalimu lebih dalam,  dan menikmati kebersamaan yang lebih konkret. Sekaligus belajar banyak hal untuk saling menyesuaikan diri, sehingga kita dapat terus berjalan bersama. Kau belajar memahamiku yang sedang belajar bergantung kepadamu, belajar bermanja dan tidak selalu mandiri sehingga engkau merasa tidak dibutuhkan. Aku merasakan…

  • Counselor Life,  Personal Stories

    PERSONAL CHARACTERISTIC OF THE COUNSELOR : SELF UNDERSTANDING

    Gary Collins mengatakan bahwa salah satu karakteristik yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang konselor adalah self understanding. Collins mengatakan: When we have unrecognized hostility, insecurity, unusual sexual urges, strong needs for acceptance, or other “hangups,” these can come out in counseling and interfere with our ability to help others. It it true, that religious counselors tend to be highly ambitious, overly impressed with the importance of their work, inclined to condemn and ill-at-ease in knowing how to handle their own sex urges, then we must guard against forcing these characteristics upon others.  Saya setuju dengan pernyataan Collins di atas, bahwa di dalam diri seorang konselor harus terdapat pemahaman…

  • Lifestyle,  Personal Growth

    Unlock A New You

    Unlock A New You.. Meminjam slogan dari BodyKey yang menurutku keren banget. Menjadi seseorang yang baru emang ga mudah, bahkan bisa dibilang sulit banget banget banget. Gimana nggak coba, bertahun-tahun hidup dengan pola yang sama, diulang setiap hari, sudah menjadi mindset yang berkarat, bahkan ga kepikiran tuh ada pola lain di luar kebiasaan yang kita jalani. Terkadang kita butuh disadarkan oleh orang-orang di sekitar kita, seringnya sih orang-orang baru, berhubung ke orang-orang lama kita sudah imun, omongannya sudah masuk kiri keluar kanan a.k,a udah nggak ngeh gitu loh xD Aku mengalami hal ini juga, bertahun-tahun dengan mindset yang ga berubah. Terutama dalam hal menjaga penampilan. Kalau dipikir-pikir dulu itu aku…

  • Believer,  Personal Stories

    Jawaban dan Titik Cerah di 2016

    Sorry to say, ini postingan uda mandek di draft berbulan-bulan. Sejak kerja dan kuliah benar-benar terkuras waktu dan tenaga, ga sempat nge-blog..huhuhu Selama beberapa bulan berada di Jakarta, salah satu beban besarku adalah mencari pekerjaan yang sesuai. Ada banyak faktor yang membuatku mempertimbangkan sebuah pekerjaan, antara lain kesesuain dengan latarbelakang pendidikan, kesesuain dengan panggilan hidup, kesesuaian dengan jadwal kuliah nantinya dan kesesuaian salary tentunya. Banyangin saja, mau cari kerjaan tanpa membubuhi berbagai macam syarat saja susah, nah saya kepedean banget  bikin banyak syarat untuk pekerjaan saya nantinya. Sebenarnya bukan tanpa alasan, tapi jujur aja saya lagi galau berat masa itu. Ada banyak ketidakpastian yang harus saya lalui. Boleh baca di…

  • Believer,  Personal Growth,  Personal Stories

    Masa Bertanya Kembali

    Baca-baca coretan di lappy, kayanya ga masalah kalau di post. Jadi teringat masa-masa penuh kegalauan beberapa bulan lalu. Di post berikutnya aku akan cerita pergumulan yang sudah dijawab Tuhan. 🙂 Jakarta, 16 Sep 2015 Aku berada di persimpangan yang membingungkan, apakah aku harus berjalan lurus, ataukah berbelok kekanan atau ke kiri. Seperti yang pernah aku tuliskan sebelumnya, April 2014 aku meyakini panggilan hidupku sebagai seorang konselor, dan di perjalanan sebagai seorang konselor sekolah aku meyakini panggilanku sebagai seorang konselor Kristen.                 Aku mengalami dan merasakan benar tuntunan Tuhan langkah demi langkah, karena Dia tidak memberikan kejelasan akan langkah yang terlalu jauh. Satu hal yang pasti, ketika aku terus berjalan sesuai…

  • Believer,  Personal Growth,  Personal Stories

    Trust His Heart

    Jakarta, 30 September 2015 Sudah satu bulan aku berada di Ibukota, Jakarta. Ga perna kebayang sebelumnya harus berada disini dan menghindari untuk menetap disini. Namun langkah kaki akhirnya mengarah kesini. Selama satu bulan berada disini, sungguh merasakan kebaikan Tuhan, walaupun aku pada awalnya merasa kecewa karena menjadi korban PHP satu sekolah yang menguatkanku untuk berangkat kesini, namun apa daya, prioritas membuatku terlambat berada disini. Sehingga pekerjaan itu diberikan kepada orang lain. Ga masalah, mungkin ini cara Tuhan untuk mengarahkanku kepada rencana yang lain yang lebih baik. Kehidupan Jakarta ternyata tidak seruwet yang aku bayangkan, walaupun pada tahun 2013 aku pernah kesini, namun ceritanya tentu berbeda jikalau harus menetap disini. Memang semuanya jadi berasa lebih mudah…

  • Believer,  Personal Stories,  Single Woman 101

    Love Letter To My Godly Man *4

    Medan, 27 Juli 2015 Syalom Honey.. Bagaimana kabarmu di kejauhan sana?Aku sangat berharap kamu baik-baik saja, masih menikmati setiap aktivitas dan tanggungjawab kamu. Maafkan aku baru bisa menuliskan suratku yang ke-empat ini, sementara ada banyak hal yang telah kita lalui bersama-sama, selama hampir empat bulan kita resmi menjadi sepasang kekasih. Bersyukur sekali kamu benar-benar sudah membaca surat pertama sampai surat ketigaku dan aku bisa melihat ekspresi sukacita yang mendalam di wajahmu ketika membaca suratku yang awalnya tak bertuan itu. Wahhh, bahagia rasanya bisa melihatmu tersenyum tersipu membaca suratku itu. Lebih bahagia lagi karena surat-suratku selanjutnya sudah memiliki tuan yang wujudnya dapat dipertanggungjawabkan. Aku ga sedang bermimpi lagi kan?  Aku berharap…

  • Believer,  Personal Stories

    Banyak Cerita yang Terlewatkan!

    Heloww guyss…Anggap aja ada yang kangen sama updatean aku yah, soalnya uda lama ini ga update bawelan-bawelan di blog ini. Nyadar banget ada banyak cerita yang terlewatkan, sangattt terlewatkan malahan. Kalau istilah anak alay kekinian sih, super late post (walau kadang itu foto yang dipost juga baru di take kemarin sore) #abaikan. Ini beneran deh ada banyak hal yang super duper late post, syedih banget kan? Ga mau banyak alesan yah, emang lagi rada males corat coret berhubung notebook kesayangan banyak tingkah jadi aku ga bisa coret apa-apa walau banyak waktu santai sepanjang tahun ini #emangganiatbanget. Tau ga sih mbak-mbak dan mas-mas kalau ngumpulin nyawa buat nulis itu ga mudah, sulit…

  • Believer,  Personal Stories

    Happy 10th years Anniversary dear J..

    Aku ga ingat tanggal tepatnya pertama kali menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadiku, antara 23 atau 30 Juli 2005, yang pasti momen itu terjadi ketika Persekutuan Siswa Kristen (PSK) SMA N 4 Pematangsiantar mengadakan kebaktian awal tahun ajaran untuk menyambut siswa-siswa baru yang selalu dipergunakan sebagai kesempatan untuk menjangkau siswa baru dan lama untuk ditantang mengikut Yesus. Hari itu sangat istimewa, menyadari benar akan keberdosaan diri dan betapa aku membutuhkan Dia sebagai penyelamatku. Tak terasa, hari itu berlalu 10 tahun yang lalu, yang artinya sudah 10 tahun aku mengenal Dia secara pribadi dan memahami makna hidup yang sebenarnya. Kalau aku merenungkan kembali perjalanan kehidupan rohaniku selama 10 tahun ini.…